Efektivitas Psikoedukasi Bersiaga dalam Menurunkan Tingkat Fear of Commitment pada Dewasa Awal

Authors

  • Cahyaning Widhyastuti Fakultas Psikologi, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
  • Pradiptya Septyanti Putri Fakultas Psikologi, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
  • Debby Sutanty Limin Fakultas Psikologi, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37278/jipsi.v6i2.1014

Keywords:

psikoedukasi, psikoedukasi bersiaga, fear of commitment, dewasa awal

Abstract

Menjalin komitmen dalam suatu hubungan merupakan hal yang tidak mudah, terlebih informasi negatif tentang hubungan pernikahan di media sosial yang sangat mudah diakses. Kondisi ini dapat berdampak pada perasaan dan persepsi individu dalam membangun hubungan yang berkomitmen, yaitu munculnya perasaan takut dan khawatir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana psikoedukasi tentang kesiapan menikah dapat menurunkan fear of commitment pada dewasa awal. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen yang memberikan treatment berupa psikoedukasi. Fear of commitment dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala fear of relationship commitment scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian psikoedukasi dapat menurunkan fear of commitment pada dewasa awal yang terlibat dalam penelitian.

References

Amato, P., & DeBoer, D. (2001). The transmission of marital instability across generation: relationship skills or commitment to marriage. Journal of Marriage and Family, 1038-1051.

Arieza, U. (2024). Angka Pernikahan di Indonesia pada 2023 terendah sejak 1998. Jakarta: Kompas.com. Retrieved 03 15, 2024

Azwar, S. (2022). Metode Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Behzad, D., & Jalilian, F. (2014). Motivation for marrige and optimism in female students. Humanities and Behavioral Studies Journal, 11(2), 53-71.

Curtis, J. M., & Susman, V. M. (1994). Factors related to fear of marriage. Psychological Report, 859-863.

Elmira, P. (2023). Survey: Karir menjadi alasan utama gen Z dan milenial ogah menikah muda. Jakarta: Liputan 6. Retrieved 10 12, 2024, from https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5224730/survei-karier-jadi-alasan-utama-gen-z-dan-milenial-ogah-menikah-muda

Kautsar, A. (2024). Fakta-fakta Angka Pernikahan 'Ngedrop' di RI, Ini Alasan Warga Tunda Kawin. Jakarta: Detik Health. Retrieved 03 15, 2024

Luciano, E., & Orth, U. (2017). Transitions in romantic relationships and development of self-esteem. J Pers Soc Psychol, 307-328. doi:https://doi.org/10.1037/pspp0000109

Lukens, E., & Snyder, C. (2004). Psychoeducation as evidence-based practice: Considerations for practice, research, and policy . Brief Treatment and Cricis Intervention, 4(3), 205-225. doi:https://doi.ord/10.1093/oxfordhb/9780195187243.013.0018

McGeorge, C., & Carlson, T. (2006). Premarital Education: An Assessment of program efficacy. Contempt Fam Ther, 28, 165-190. doi:https://doi.org/10.1007/s10591-006-9701-8

Mohammadi, K., Samavi, A., & Ghazavi. (2016). The relationship between attachment styles and lifestyle with marital satisfction. Iran Red Crescent Med J, 22(4), 622-632.

Naeimi, S., Soheila, B., & Torabpour, M. (2020). Correlation between fear of marriage and attitude to labour and child care in female students of Abadan Faculty of medical sciences in 2019. International Research in Medical and Health Sciences, 3(2), 5-13. doi:https;//doi.org/10.36437/irmhs.2020.3.2.B

Nikmanesh, Z., & Kazemi, Y. (2006). Causes and solutions to delays in marriage. Journal of Educational Psychology, 77-94.

Nurviana, A., & Hendriani, W. (2021). makna pernikahan pada generasi milenial yang menunda pernikahan dan memutuskan untuk tidak menikah. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 1(2), 1037-1045.

Obeid, S., Fares, K., Haddad, C., Lahoud, N., Akel, M., Zakhour, M., . . . Hallit, S. (2019). Construction and validation of the Lebanese fear of relationship commitment scale among a representative sample of the Lebanese population. Perspect Psychiatr Care, 1-10. doi:https://doi.org/10.1111/ppc.12424

Pantelis, K., Bonotis, K., & Kandri, T. (2015). It attacked my change: An exploratory study with young adults on the impact of divorce and their adjustment processes during adolescence. J Divorce remarriage, 56(8), 634-656.

Putri, D. L., & Dzulfaroh, A. N. (2024). Di balik rendahnya pernikahan di Indonesia: Antara pergeseran paradigma dan menguatnya gejala "waithood". Jakarta: Kompas.com. Retrieved 03 16, 2024

Rajabi, G., Mahmoudi, O., Aslani, K., & Amanollahi, A. (2017). Effectiveness of premarital education program based on premarital interpersonal choices and knowledge program in reducing fear of marriage and icreasing the marriage motivation of single students. Journal of Kermanshah University of Medical Science, 21(3), 108-114.

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks.

Srivastava, P. (2017). Psychoeducation an effective tool as treatment modality in mental health. The International Journal of Indian Psychology, 4(1), 123-130.

Widhyastuti, C., & Annisa, N. M. (2024). "Bersama dan bahagia": Peran co-parengting dan konflik pasangan terhadap relationship flourishing pada ayah. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 17(2), 195-207. doi:DOI: http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2024.17.2.195

Published

2024-12-20

How to Cite

Widhyastuti, C., Putri, P. S., & Limin, D. S. (2024). Efektivitas Psikoedukasi Bersiaga dalam Menurunkan Tingkat Fear of Commitment pada Dewasa Awal. Jurnal Ilmiah Psikologi (JIPSI), 6(2), 151–160. https://doi.org/10.37278/jipsi.v6i2.1014